Liga Inggris atau yang lebih sering disebut England Premier League, harus diakui merupakan Liga yang memiliki daya tarik paling tinggi di dunia mengalahkan liga-liga top Eropa lainya macam Liga BBVA, Serie A, dan Bundesliga. Animo penonton yang terus meningkat pun membuat pihak EPL melunak san akhirnya menurunkan harga tiket pertandingan.
![]() |
English Premier League |
Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Liverpool dan Tottenham Hotspurs merupakan Big six yang terbentuk di EPL karena kemampuan mereka yang mendominasi papan atas liga. Selalu ada jaminan laga seru yang akan dimainkan tiap pekannya. Setiap laga yang melibatkan Big Six dijamin akan memancing animo penonton seluruh dunia. Hingga imbasnya seperti sekarang, Kita(yang rakyat Indonesia) tidak bisa menikmati EPL secara gratis lagi di tv lokal.
![]() |
Big 6 |
Namun, perkembagan pesat EPL ini berbanding terbalik dengan prestasi Timnas St George Cross. Yup seperti yang kita ketahui, Prestasi tim tiga singa sekarang ini amat sangat memble. Dari timnas Junior (yang berlaga di Olimpiade 2012) hingga timnas Senior semuanya menemui kegagalan di ajang masing-masing. Pertanyaanya, apa sebenarnya yang kurang dari timnas Inggris yang bertabur bintang ini?? Here is the answer!
1. Terlalu banyak Turis
Turis yang saya maksud disini tentunya bukanlah turis biasa. Turis yang saya maksud adalah para pemain asing yang merumput di EPL. Contoh paling sahid, bisa dilihat di match pekan pertama antara Man City vs Newcastle, dimana hanya ada 3 pemain asli berdarah Inggris di starting eleven Yup EPL memang dikenal sebagai liga yang sangat ramah pada pemain asing terutama pemain Spanyol. Bagaimana tidak, nyaris setiap tim di EPL memiliki setidaknya 1 pemain Spanyol. Contohnya Swansea yang memiliki 8 pemain berkebangsaan Spanyol. Lain Swansea, lain pula Newcastle. Tim yang dilatih Alan Pardew ini dikenal ramah dengan turis Prancis, tercatat ada lebih dari 11 pemain Newcastle adalah orang Prancis.
2. Regenerasi terhambat
Inilah efek dari banyak turis di EPL. Banyak tim yang lebih memilih memaksimalkan turis mereka dibanding menggunakan produk asli dari akademi mereka. Miris memang bagi para pemuda Inggris sekarang ini yang sulit untuk mencari nafkah di negri mereka sendiri. Untungnya tidak semua tim EPL seperti itu. Ada beberapa dari mereka yag telah sadar pentingnya regenerasi. Pemain-pemain muda macam Danny Welbeck, Tom Cleverley (MU),
![]() |
Danny Welbeck dan tom Cleverley |
dan Rose Barkley (Everton)
merupakan nama-nama segar yang mulai terlihat di klub mereka masing-masing
3. Jadwal Domestik terlalu padat
3 kompetisi adalah jumlah normal kompetisi yang harus diarungi 20 kontestan EPL, yaitu EPL, One Capital Cup, dan FA Cup. Belum lagi dengan tim yang lolos ke Liga Champions, jadi 4 kompetisi. bandingkan dengan BBVA ataupun Serie A yang "hanya" memiliki 2 kompetisi yaitu liga lokal dan cup lokal. Padatnya jadwal para kontestan EPL ini, mengakibatkan banyak pemain The There Lions yang kondisi fisiknya tidak 100% fit atau bahkan cedera saat harus membela negara. Hal ini mengakibatkan Inggris tidak mampu berbicara banyak di kompetisi mayor mereka ikuti beberapa tahun ini.
No comments:
Post a Comment