Monday, December 17, 2018

Aquaman

Setelah babak belur di film Justice League yang memang seperti karya setengah hati, gw menyaksikan Aquaman dengan ekepetasi juga setengah-setengah. Namun untungnya itu semua salah karena ini salah satu film DC terbaik sejauh ini.



Jujur sepanjang film gw terasa tenggelam ke story telling yang sangat bagus dari James Wan ini. Plot yang simple, fun dan energik ditambah alur maju-mundur yang tidak terlalu cepat sehingga sangat enak untuk diikuti. Untuk alur flashbacknya juga ditempatkan sangat pas sehingga tidak annoying tapi malah enjoyable.

Actually story-telling dari Aquaman ini hampir mirip dengan Wonder Woman, dimana karakter antagonis yaitu Arthur dan Mera di develop dengan baik. Bedanya, Wan tidak lupa untuk mendevelop kedua villain yang ada di film ini yaitu Orm dan Black Manta yang berhasil memberi warna tersendiri.

Performa para cast juga sangat apik. Jason Momoa walaupun tidak bisa dibilang istimewa tapi sudah cukup bagus memerankan this King of 7 seas. Amber Heard, Willem Dafoe, Patrick Wilson, hingga pemeran Black Manta juga sangat bagus.

Dan hal yang paling penting untuk dipuji adalah......visualnya! Yah efek CGI di film ini benar-benar luar biasa. Seperti yang gw tulis diatas, visual yang dihadirkan di film ini akan membawa anda tenggelam ke dunia bawah laut dan Atlantis hasil fantasi James Wan. Memang deh James Wan is number one

Kelemahanya?

Well writing dialog yang cukup simple sehingga ada beberapa scene kurang wah. Lalu juga plot yang terlalu simple atau tidak ada plot twist berarti sehingga kita akan mengikuti jalan cerita apa ada nya (plot twist ibunya masih hidup entah kenapa sudah tahu dari awal LOL)

Namun semua kekurangan itu sekali lagi berhasil ditutupi oleh visual bawah laut luar biasa yang akan membuat anda terhinoptis dan mungkin tidak mau ke permukaan lagi

Kesimpulan : Aquaman merupakan film superhero yang akan membawa anda tenggelam ke dunia bawah laut fantasi James Wan dan.........merupakan cara yang baik untuk bangkit dari keterpurukan di Justice League

Memorable Scene : Fighting scene Aquaman vs Black Manta di Sisilia.......Just got the Bourne vibe there

IMO, rating : 8,5/10

Monday, November 19, 2018

Fantastic Beast : The Crimes of Grindelwald

Berbekal kualitas film pertama yang sangat bagus, gw datang menonton fantastic beast : crime of grindewald dengan harapan dan ekspetasi yang positif. Namun itu semua sekejap sirna karena setelah credit scene muncul yg ada hanya perasaan hampa like... Apa ini yang barusan gw nonton?



Loh kok gitu? Separah itu kah?

Iyes separah itu. Plot yang sebenarnya cukup simple, yaitu tentang Grindewald mengumpulkan pasukannya, namun terlalu banyak dibelokan dan fokus cerita yang tumpang tindih sehingga banyak menimbulkan kebingungan dan yang paling parah membosankan.

Ya, at some point plot di film ini bener2 flat dan membosankan. Hal ini ditambah lagi dengan tempo di film ini bener2 lambat dan buat ngantuk

Tone yg dipakai di Fantastic Beast 2 juga kurang konsisten. Seperti ingin serius tapi tangung. Tidak jarang humor diselipkan di tengah, namun itu cuma membuat ketawa tipis atau bahkan ada yg tidak buat ketawa sama sekali.

Buat lu yang mungkin pengen lihat Newt kumpulin beast lucu seperti film pertama, siap2 deh kecewa

Keunggulan nya? CGI yang cukup bagus dan keren, Performa cast yang cukup strong dari Deep sebagai Grindewald, Jude Law jadi Dumbledore hingga Eddie sebagai Newt dan lainnya. Namun sayang performa para cast ini gagal memberi energi positif ke plot. Untung ada Nagini yg memanjakan mata 😂

Kesimpulan : Dibanding kualitas film pertama dan reputasi bagus franchise Harry Potter, this is the worst. But at least jadi ada gambaran film ketiga akan seperti apa..

Memorable Scene : Credit scene....
LOL kidding

IMO, rating : 5,5/10

Sunday, August 5, 2018

Mission : Impossible - Fallout

Sekuel ke-6 dari Mission Impossible ini menceritakan tentang misi dari Ethan Hunt (Tom Cruise) untuk mendapatkan Plutonium dari anggota kriminal bernama Apostles. Bersama Benji (Simon Pegg), Luther (Ving Rhames) dan anggota CIA, Walker (Henry Cavill), Ethan harus berhasil merebut plutonium dari Solomon Lane (Sean Harris).



Mission : Impossible-Fallout is the best thing you can get from Tom Cruise! Karakter, akting, dan hampir melakukan semua adegan berbahaya all by himself is really really satisfying in this movie! Tidak sia-sia betul Tom Cruise kursus mengendarai Helicopter untuk film ini! Hate him or love him you gotta admit he's the legend

Film ini memakai plot yang cukup simple namun bisa dipadatkan dengan durasi film yang menggunakan pace sangat cepat secara baik. Adegan action tentu menjadi jualan utama dari film ini. Dan sebagai pecinta action, yang patut diapresiasi adalah film ini less talking more action!

Sinematorgrafi yang luar biasa juga patut diacungi jempol! Scene terjung payung di Paris, Bathroom fight, Motorcycle chasing hingga Helicopter battle semuanya dilakukan dengan sangat memanjakan mata. Scoring dalam film ini juga sangat memuaskan dan membuat ketegangan dalam film semakin bertambah! Well, khusus bathroom fight memang tidak ada scoring, namun hal itu justru yang membuat scene tersebut semakin intense

Sang sutradara, Christopher McQuarrie juga dengan cerdik berhasil menambah bumbu-bumbu drama tentang kisah cinta Ethan-Julia yang tidak mengganggu ketegangan film melainkan menambah simpati kita ke Ethan Hunt. Well done!

Dan yang paling utama harus dipuji dalam film ini adalah the cast! yup selain Tom Cruise yang totally legend dalam film ini, karakter-karakter pendukung lain juga sangat luar biasa. Henry Cavill dengan kumis termahalnya mampu keluar dari pesona Superman dan memerankan karakter abu-abu ini dengan baik. Yup walaupun memang sudah banyak bocoran berita tentang karakter yang dia perankan, tetap akan menjadi plot twist tersendiri bagi penonton awam.

Kesimpulan : Mission Impossible : Fallout............ just the best!

Memorable Scene : Cukup sulit ditentukan, but I choose the scene when Tom Cruise sprinting through the roof! he's almost 60 man!

IMO, rating : 9,5/10

Saturday, May 26, 2018

Deadpool 2 : Here Come Thanos

Deadpool 2 mengisahkan tentang Deadpool / Wade Wilson (Ryan Reynolds) yang terpaksa harus menjalani hidup dengan perasaan hampa setelah Vanessa (Morena Baccarin) terbunuh. Wade pun berusaha menemukan tujuan hidupnya dengan menyelamatkan seorang bocah mutan Russel (Jonathan Dennison) yang diburu oleh Cable (Josh Brolin)



Deadpool 2 menggunakan storyline yang similiar dengan film pertama nya yaitu menggunakan alur maju-mundur. Dipacu dengan pace yang cukup cepat, film ini menawarkan story yang sangat simple yaitu tentang tokoh utama yang berusaha menemukan tujuan hidup. Lalu di pertengahan hingga akhir film barulah plot ini dikembangkan menjadi tentang Deadpool yang berusaha menyelamatkan sang bocah mutan, Russel.

Lalu apa saja yang menarik dari film ini? First, the joke! bukan Deadpool namanya jika tidak menggunakan jokes yang nyiyir, dewasa, dan bahkan jokes receh sekalipun. Segudang references dari dunia film maupun pop culture digunakan dengan sangat baik di film ini. My favorite line in this movie ,
Cable : Who are you?
Wade : I'm Batman. LOLL

Lalu, munculnya karakter baru disertai dengan character development yang cukup baik. Ya Domino dan Thanos upsss I mean Cable berhasil memberikan warna baru yang fresh dalam film ini. I really enjoyed how Deadpool and Cable who has opposite character must work together! Untuk Domino screentime nya memang sangat kurang, namun cukup berhasil mencuri sedikit perhatian. Need more scene about her!

Selanjutnya the cast tho! Yup kalo soal Ryan Reynolds memerankan Deadpool tidak usah diragukan lagi kecocokan nya, Ryan sudah seperti dilahirkan untuk menjadi Deadpool, pas banget! Yang wajib disoroti adalah Josh Brolin! Yup, sang aktor Thanos ini berhasil memerankan another villain yaitu Cable dengan sangat baik! Chemistry antara Josh dengan Ryan berhasil membangun film menjadi sangat baik

Terakhir, kehadiran Juggernaut! ya salah satu plot twist yang cukup unik dan mengejutkan gue. Mungkin Juggernaut akan kembali muncul di Deadpool 3?

Kekurangan nya? The jokes! ya walaupun jokes merupakan salah satu keunggulan, namun bisa dianggap sebagai kekurangan juga. Ada beberapa jokes yang misplace, ada juga beberapa joke yang menggunakan pop culture reference dimana tidak semua penonton mengerti sehingga menjadi tidak lucu

Kesimpulan : Deadpool 2 merupakan film yang sangat menghibur ,bigger and better than the first one!
.........dan ada kah yang sadar dengan cameo Brad Pitt?

.........oh iya after credit scene nya must watch! so excited see Logan there LOL

Memorable scene : Scene dimana kaki Deadpool baru tumbuh kembali dan sangat kecil! Really really hilarious scene!

IMO, rating : 8/10

Wednesday, May 9, 2018

Avengers : Infinity War

Avengers : Infinity War bercerita tentang usaha para Avengers yang sedang terpecah belah untuk menghentikan Thanos dalam usahanya menaklukan dunia dengan mengumpulkan 6 Infinity Stone



Finally! Marvel Cinematic Universe yang telah digarap sejak 10 tahun lalu mencapai puncak dan klimkasnya. Berawal dari Iron Man hingga Black Panther, semua hero dalam MCU bersatu dan bermuara di film ini, sebuah perayaan 10 tahun yang cukup spesial

Honestly, this movie is really really enjoyable! 3 jam terasa sangat cepat dan bahkan kurang dalam menonton film ini. Dipacu dengan pace yang cukup cepat, plot yang simple disajikan dengan cukup baik disini, yaitu tentang usaha Thanos sang big bad villain dalam mengumpulkan 6 Infinity Stone untuk menyaksikan matahari terbit dari kampung halaman nya (kiasan yaaa hahaha)

Membagi plot menjadi 3 sub-plot yaitu plot bumi-space-Titan (Team Iron Man), plot bumi-wakanda (Team Captain America) dan Team space-bumi (Team Thor setelah berpisah dengan team Star-Lord), Russo brothers sang sutradara berhasil membagi porsi scene para hero ini dengan sangat baik. Semua terasa sangat pas, walaupun tentu ada beberapa hero yang kurang porsinya namun tetap terasa wajar seperti Winter Soldier aka White Wolf, Black Panther, Black Widow, Tsuri dan Hulk (sangat annoying)

Para cast dalam film ini juga menampilkan performa yang ciamik, terlihat sekali mereka semua sangat enjoy dan memerankan karakter mereka dengan sangat baik. Applause khusus wajib diberikan kepada Josh Brolin sang permeran Cable eh Thanos maksudnya. Thanos di Infinity War ini berhasil memperbaiki kesalahan Marvel sebelum-sebelumnya yaitu memberikan villain dengan visi, misi dan tujuan yang jelas.

CGI nya juga rapi, bagus luar biasa! every scene feels like real! coba saja tengok scene perang di Wakanda, atau scene battle di planet Titan. Itu semua berhasil membawa pengalaman nyata bagi penonton. Action sequence di film ini juga digarap dengan cukup baik dan memanjakan mata sehingga dapat memuaskan penonton

And..................................The ending tho! Ending film ini berhasil membuat para penonton kena stun! Yup ending yang cukup anti-mainstream dimana villain dibuat menang ini cukup mencengangkan, but don't worry be happy ada lanjutan nya kok Avengers 4 : Untitled tahun depan.

Kekurangan nya? Well penyakit lama dari Thor : Ragnarok dan Spiderman Homecoming, yaitu cukup banyak jokes receh yang ga penting dan mengganggu ketegangan dalm film ini. At least, masih ada beberapa jokes yang memang pas seperti Squidward, Rabbit dan I am Steve Rogers LOL

Porsi dari Black Order yang kurang. Yup, dengan porsi para hero yang cukup banyak porsi Black Order pun harus dikurangi sehingga kurang maksimal. Semoga Black Order kembali di Avengers tahun depan

Kesimpulan : Infinity War merupakan action package movie yang sangat menghibur dengan plot yang sangat simple dan ending anti-mainstream

Memorable Scene : Of Course the ending!

IMO, rating : 8,5/10

Sunday, April 8, 2018

A Quiet Place

A Quiet Place bercerita tentang sebuah keluarga  yang harus survive mendiami tempat tinggal nya dengan satu cara, yaitu tidak bersuara sama sekali. Because If they hear you, they hunt you


A Quiet Place living up to their title, hadir sebagai film genre horror-thriller dengan warna yang baru, fresh, menarik dan tentu saja menegangkan! Dari awal, film ini langsung unjuk gigi dengan menghadirkan scene "Quiet" yang membuat penonton harus 100% fokus sepanjang film. Dan secara luar biasanya, ini penglaman gue pertama kali nonton film satu theater hening! Yeah this is the magic from "A Quiet Place"!

Dipacu dengan tempo yang agak lambat di awal, film ini berhasil menyajikan plot yang jelas, singkat, padat dan memuaskan. Karena di awal film penonton langsung diperkenalkan ke threat utama yang harus dihadapi. Selanjutnya bagian second act dan third act film ini berhasil menghadirkan tensi tinggi yang stabil dengan tempo yang menjadi semakin cepat. Well done John Krasinski!

Karena hampir bisa dikategorikan sebagai film bisu, pujian setinggi langit WAJIB diberikan pada para cast di film ini yaitu "The Family" yang terdiri dari John Krasinski (yang berperan sebagai sutradara juga), Emily Blunt sebagai sang istri, The Deft girl (Millicent Simmonds),  dan The Boy (Noah Jupe). Mereka semua berhasil memainkan dan menciptkan karakter yang menarik dan memilki keunikan masing-masing walaupun hanya harus berpaku pada mimik wajah, bahasa tubuh dan minim dialog. The cast is on fire

Sisi postif selanjutnya dalam film ini adalah scoring yang luar biasa. Sebagai film hening dan minim dialog, film ini sangat berpaku pada background music yang harus membuat penonton tetap terhibur dan fokus mengikuti cerita. And Guess what? They did it again! Selain BGM yang bagus ini, scoring untuk every jumpscare juga cukup memuaskan (walaupun ada juga beberapa jumpscare yang sudah tertebak, but mostly it's very good)

Sinematografi dan penerapan efek CGI untuk "That Thing" juga sangat detail dan bagus. Sang sutradara berhasil menyajikan sosok monster yang menyeramkan dan mencekam untuk menghantui para cast sepanjang film

Kekurangan nya? Well tipe film seperti ini bisa membagi penonton ke 2 tipe yaitu tipe yang akan sanagat fokus, atau tipe yang akan mudah kebosanan dan hanya akan melek ketika jumpscare scene saja. Intinya, mungkin tipe film bisu seperti ini bisa membuat beberapa tipe orang kebosanan, but personally I enjoyed this movie, dan sangat recommended menonton film ini di bioskop (Gak nyesel deh milih ini dibanding Ready Player One)

Kesimpulan : A Quiet Place living up their title as "Quiet" movie, but entertaining as hell

Memorable Scene : Ketika sang ayah mengorbankan diri demi menyelamatakan sang anak

IMO, rating : 8,5/10

Monday, March 26, 2018

Pacific Rim Uprising

Pacific Rim Uprising bercerita tentang Jake Pentecost (John Boyega) yang kembali sebagai pilot Jaeger setelah sempat berhenti dan "tersesat" dalam hidupnya. Diangkat sebagai mentor Amara (Cailee Spaeny) dan pilot muda lainnya, Jake kembali bertemu dengan Nate (Scott Eastwood) dan Jules (Adria Ajone) harus dihadapkan kembali dengan serangan Kaiju.



Well since I don't really like the first movie, it's not surprising for me for don't like this sequel too. Yup dipacu dengan pace dan alur cerita yang cepat, film ini sayangnya terasa cukup membosankan (well ga boring sampai bikin nguap juga sih). Berlatarkan 10 tahun setelah kejadian di film pertama sepertinya merupakan langkah buruk dalam penulisan naskah di film ini.

Satu-satunya hal positif yang ada di film ini adalah efek CGI yang sangat bagus, halus dan rapi. Ya setiap scene yang memunculkan Jaeger dan Kaiju dijamin akan memanjakan mata kita dengan betapa keren nya detail dari design Jaeger ini.

Actually, gue cukup menikmati sepertiga awal film karena build up character Jake dan Amara yang Imo cukup baik. Namun sayang nya sejak di pertengahan build character mereka seakan hilang karena fokus pada plot cerita yang lame

Yes! the plot is very lame. Plot tentang saving the world dari invasi alien/monster sudah sangat usang dan membosankan. Tanpa ada bumbu-bumbu yang menarik, plot berjalan sangat datar dan membosankan. Karakter antagonis Dr. Newton yang disiapkan sebagai plot twist juga gagal menyegarkan mood gw dalam menikmati film ini, malah karakter Dr Newt yang diperankan Charlie Day ini terkesan menjadi karakter yang annoying.

Performa para cast? Standar, hanya John Boyega yang cukup baik memerankan karakternya. Character development yang sangat kurang menjadi salah satu nilai minus lainnya dalam film ini. Banyak karakter potensial yang bisa digali sebagai bekal menuju film ketiga, namun sayang sang sutradara lebih fokus pada penggarapan Jaeger.

Salah satu plot hole yang gw kurang nyaman adalah kenapa para pilot trainee bisa begitu mudah dan langsung mahir menggunakan Jaeger untuk bertarung dengan Kaiju sementara di film Pacific Rim yang pertama digambarkan sangat sulit untuk menyinkronkan pikiran antara pilot 1 dengan pilot lainnya? Well this is science fiction anw, so who care? LOL

Kesimpulan : Pacific Rim hanya film yang menjual kemegahan efek CGI robot Jaeger serta adegan action yang non stop tanpa disertai cerita yang berbobot dan film ini very forgetable

Memorable Scene : Ketika  Jaeger berkumpul melawan 2 Kaiju

IMO, rating : 6/10


Monday, February 19, 2018

Black Panther

Black Panther mengisahkan tentang T'challa (Chadwick Boseman) yang harus memutuskan ingin menjadi raja yang seperti apa setelah kematian ayahnya. Didukung oleh Nakia (Lupita) sang kekasih, Shuri (Letita) sang adik, Okoye (Danai) sang bodyguard, serta sang ibu. Namun kudeta kerajaan harus terjadi setelah Erik Killmonger (Michael B Jordan) berhasil mengalahkan T'Chala dan menjadi raja Wakanda. Demi rakyat Wakanda, T'chala harus merebut kembali tahtanya tersebut.



Black Panther merupakan film superhero keluaran Marvel yang unik dan berbeda dengan film-film Marvel sebelumnya. Selain menampilkan superhero dari benua Afrika untuk pertama kalinya, Black Panther berhasil menyajikan cerita dan plot yang unik yaitu tentang kudeta politik dalam negara Wakanda.

The cast is really really good! didominasi oleh aktor dan artis berkulit hitam, cast dalam film ini berhasil memainkan karakter yang sangat pas. Chadwick Boseman sebagai lead role, berhasil memainkan karakter "The Wise King" dengan sangat baik, ditambah penggunaan accent Afrika yang membuat dirinya sangat cocok dengan karakter T'Challa ini. Contoh jelas penggunaan accent ini bisa dengan mudah ditemukan di scene "I never freeze" XD.

Selain Chadwick, berbagai karakter pembantu juga menampilakn performa yang sangat baik. Ada Tsuri yang kebanyakan memerankan karakter serius, namun dalam film ini berhasil berperan layaknya sebagai "M" nya James Bond dalam Black Panther. Ada juga Forest Whitaker yang walaupun hanya tampil sebentar berhasil berperan dengan baik sebagai Zuri. M'Baku juga berhasil memerankan karakter yang unik dan fresh karena serius namun bisa memecah gelak tawa.

Dan terakhir yang tentunya harus disebut adalah penampilan mantan cast Human Torch di Fantastic Four, yaitu Michael B Jordan yang memerankan tokoh antagonis Erik Killmonger! Yes finally Marvel have great Villain beside Loki, WInter Soldier and Zemo! Dengan background yang menyedihkan, Erik Killmonger berhasil digambarkan sebagai karakter villain yang jahat, kejam dan keji namun memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai.

Lalu, efek CGI dalam film ini juga sangat memukau. Wakanda berhasil divisualisasikan dengan sangat indah. Dan terakhir, scoring musik dalam film ini juga cukup menghibur dan unik.

Kelemahan nya? Walaupun mengusung plot yang unik dan berbeda dengan film Marvel lainnya, IMO plot dari pertengahan film ke akhir cukup membosankan karena plot menjadi terkesan "predictable" dan kita tinggal mengikutinya saja tanpa ada sensasi kejutan

Selanjutnya action sequence yang kurang keren dan WAH. It feels like Black Panther in Civil War movie has some great moves yang sayangnya tidak ditunjukan di filmnya solonya ini. Final battlenya juga kurang seru karena lebih menekankan pada drama kematian Erik.

Kesimpulan : Black Panther merupakan film Marvel yang unik, segar dan berbeda dengan film Marvel lainnya namun diusung dengan plot yang standard dan mudah ditebak

Memorable Scene : Ketika Erik Killmonger wafat di pelukan T'Challa

IMO, rating : 7,5/10

Friday, February 2, 2018

Maze Runner : Death Cure

Maze Runner : Death Cure merupakan lanjutan dari 2 film sebelumnya yaitu Maze Runner dan Maze Runner : Scorch Trials. Seri finale dari trilogy ini fokus menceritakan tentang Thomas (Dylan O'Brien), Newt (Thomas Sangster), Fry (Dexter Barden), Brenda (Rosa Salazar) dan Jorge (Giancarlo Esposito) yang ingin menyelamatkan Minho (Ki Hong Lee) dari Wicked. Untuk melaksanakan misi ini mereka harus ke markas Wicked di The Last City, dan dalam perjalanan tersebut mereka bertemu kembali dengan Teresa (Kaya Scodelario).



Merupakan film ketiga dan terakhir dari 2 film selanjutnya, Maze Runner : Death Cure berhasil menyajikan finale yang epic, dramatis dan full package action! Dari awal film ini langsung dipacu dengan pace dan tensi tinggi melalui scene rescue Minho di kereta api. Opening scene ini menjadi pelampiasan yang pas bagi para fans nya setelah perilisan film ini harus diundur karena sang aktor utama yang cedera. Btw, scene opening ini mengingatkan gue pada scene di Fast Five ketika Dom, dkk ingin mencuri moobil di kereta, cukup mirip kan?

Dipacu dengan alur maju dan pace yang cepat, film ini berhasil menyajikan plot yang padat (bahkan terlalu padat) dan cukup serius. Tone serius dan dark yang konsisten diusung dari film pertama mejadi kunci sukses disini. Bisa dibilang candaan dalam film ini cuma 2%, sisanya always serious

Casting yang sangat pas juga menjadi nilai plus film ini. Performa seluruh cast dalam film sangat baik dan dijalani dengan serius, well sangat cocok dan sesuai dengan tone film yang diusung. Dylan O'brien sang aktor utama berhasil menjadi "face" dalam trilogy ini. Dan personally juga, I really like Aidan Gillen sang pemeran Janson. Well he's been this outstanding as villain since he showed up in Jackie Chan's movie, Shanghai Knight.

Kekurangan nya? Durasi yang terlalu panjang dan melelahkan. Ya melelahkan karena penonton diajak mengikuti cerita yang intens dan serius selama lebih dari 2 jam. Apalagi ketika memasukai third act atau 3/4 film yang digeber dengan scene action dan explosion, that's really really make my eyes tired

Fokus utama sang sutradara pada action scene ini berimbas pada munculnya karakter penting yang jadi terkesan "numpang lewat" saja. Ya, ada pemimpin pasukan rebel yang memiliki tampang mirip Red Skull yang merupakan karakter penting namun hanya numpang lewat.

Terakhir, bagi fans awam yang tidak mengikuti dan menonton film pertama dan kedua jangan harap film ketiga ini akan memanjakan anda dengan berbagai scene flashback untuk mengingat kembali "Dia siapa?", "Ini kenapa?" dll. Oleh karena itu bagi penonton awam pasti sulit mengikutinya. Sebagai perbandingan, penonton awam di film Captain America : Winter Soldier pasti tahu siapa itu Bucky tanpa harus menonton film pertamanya.

Dan the best Maze Runner movie still the first movie......

Kesimpulan : Maze Runner : Death Cure merupakan finale yang well-deserved dengan full action sequence yang dibawakan dengan tensi tinggi dari awal hingga akhir namun cukup melelahkan untuk diikuti.

Memorable Scene : ketika Newt terkena virus itu dan mulai perlahan berubah sehingga Thomas harus membunuhnya........sad to the max

IMO, rating : 7/10

Wednesday, January 31, 2018

Murder on Orient Express

Murder on Orient Express mengisahkan tentang Hercule Poirot, seorang detektif paling terkenal di dunia yang dihadapkan pada kasus pembunuhan terhadap Ratchett yang terjadi di Orient Express. Dengan menaruh kecurigaan terhadap semua penumpang di kereta, Hercule harus menemukan pembunuhnya sebelum kereta sampai di tujuan.



Okay okay I know udah telat banget bahas film yang keluar pas Desember tahun lalu ini. But still there's something interesting from this film to talk about. FYI, film ini merupakan remake dari film sebelumnya dengan judul sama yang dirilis pada 1974 (oh so long!) dan I don't watch the first original movie.

Layaknya film bergenre thriller-detective pada umumnya, plot dalam film ini cukup menarik yaitu berhasil membuat penonton menebak-nebak "siapa pembunuhnya?" melalui berbagai clue yang disebar setiap kali Hercule mengintrogasi satu per satu penumpang di kereta.

Poin plus lainnya terletak di akting dari para cast. Ya kereta yang dihuni berbagai bintang seperti Johnny Deep, Willem Dafoe, Penelope Cruz, Daisy Ridley Judil Dench,  sang tokoh utama yaitu Keneth Branagh dan cast lainnya ini berhasil menyajikan karakter yang menarik dan membuat penonton bertanya-tanya.

Sinematografi dalam film ini juga patut diancungi jempol, mostly scene dalam film diambil di kereta yang sempit dan sutradara disini dituntut memberikan tampilan sejelas mungkin pada penonton, and mostly Keneth Branagh did it!

But.....film yang bertabur bintang ini tidak lepas dari poin minus.....

Tempo yang amat....sangat.........lambat membuat film ini terasa sangat lama dan membosankan. Untung lah di 3/4 akhir film pace nya dipercepat dan bisa sedikit terpuaskan denga plot twist yang diberikan.

Poin minus selanjutnya adalah mungkin sang sutradara bisa memberikan visualisasi terhadap clue yang sudah didapat sang detektif dapatkan, sehingga penonton bisa merasakan dan tahu apa yang sudah dipikirkan Hercule. Dalam Murder on Orient Express, penonton harus memikirkan sendiri setiap clue yang ada melalui berbagai dialog yang terjadi antara Hercule dan tiap penumpang. I must watch this movie 2 times to understand the clue! LOL

Poin minus terakhir ada di scoring. Idk but I don't like the scoring and I think it can be better than this.

Kesimpulan : Murder on The Orient Express film yang menarik bagi anda yang menyukai genre thriller dan memungkinkan anda untuk berpikir keras, but not recommended bagi anda yang mencari hiburan. SPOILER pembunuhnya udah disebutin di poster film LOL

Memorable scene : When Hercule Poirot revealing the murderer.

IMO, rating : 6,5/10