Sekilas dari sinopsis diatas, cerita La La Land terdengar seperti film main romance mainstream tentang 2 sejoli yang dipertemukan lalu jatuh cinta satu sama lain. BUT, THAT'S TOTALLY WRONG. Ternyata plot yang ditawarkan oleh film ini sangat unik dan anti-mainstream. Bahkan bagi saya everything perfect di film ini!
7 penghargaan dari 7 nominasi Golden Globes Award menjadi bukti. Film komedi/musikal terbaik, Aktor komedi/musikal terbaik via Ryan Gosling, Aktris komedi/musikal terbaik via Emma Stone, Sutradara terbaik via Damien Chanzelle, Skenario terbaik dan Musik terbaik. See? Everything almost perfect right?
Jadi segera saja bahas filmnya, film bergenre drama-romance-musikal ini berhasil menawarkan plot segar, orisinil yang menghibur dan anti-mainstream. Bagaimana tidak, 2 sejoli Sebastian dan Mia sudah dipersatukan pada seperempat film dimana film ini terlihat sudah mencapai happy ending dan akan membuat penonton nyengir-nyengir sendiri. Sebagai film musikal sendiri, singing scene atau adegan menyanyi dalam film ini tidak terlalu banyak atau annoying.
Film ini semakin menarik diikuti ketika memasuki babak pertengahan. Ya, La La Land berhasil membuat emosi penonton naik turun dengan konflik utama yang terjadi dalam film ini. Yaitu siapa yang berhak mencapai impian mereka?
Akting dari 2 pemeran utama film ini juga sangat baik. Chemistry yang terjalin antara Ryan Gosling dan Emma Stone dalam peran nya masing-masing akan membuat penonton lupa kalau mereka sedang menonton film. Khusus Emma Stone, mungkin piala Oscar menanti setelah film ini?
Selanjutnya musik dan sinematografi. Percayalah, 2 hal ini tidak akan mengecewakan anda. Musik tersusun sangat indah dan rapi. Saya tidak tahu apakah Ryan Gosling sendiri yang memainkan piano tersebut atau bukan. Apalagi untuk pecinta Jazz, pasti akan suka tampilan musik disini. Pengambilan gambar juga sangat indah, apalagi ketika singing scene.
Selain hal-hal teknis diatas, mungkin yang semakin membuat film ini bagus adalah ending scene. (SPOILER ALERT) Memang yang terjadi adalah sad ending dimana Sebastian dan Mia harus berpisah demi mencapai mimpinya masing-masing. Namun scene "alternate ending" yang ditampilkan mungkin bisa membuat penonton terharu hingga meneteskan air mata.
For the record, saya bukanlah pecinta genre musikal. Saya tidak suka film High School Musical atau Pitch Prefect. Tapi La La Land berhasil membuktikan bahwa fim musikal juga bisa ditampilkan dengan plot yang sangat baik
Kesimpulan : La La Land sangat recomended untuk ditonton dan yang terpenting sangat pantas menyabet TUJUH penghargaan Golden Globes.
IMO, Rating : 9,5/10