Ip Man 3 adalah film ketiga yang melengkapi trilogi film Ip Man yang diperankan oleh Donnie Yen. Film ini menceritakan tentang Yip Man (Donnie Yen) yang harus berjuang melawan kejahatan yang dilakukan oleh gangster di China yang dipimpin oleh Frank (Mike Tyson). Selain itu, Yip Man juga ditantang oleh Cheung Tin-chi (Jin Zhang) untuk berduel untuk membuktikan siapa grandmaster dari sena bela diri Wing Chun. Namun di sisi lain, Cheung Wing-sing (Lynn Hung) sang istri dari Yip Man didiagosis hidupnya tinggal 6 Bulan lagi akibat menderita Kanker.
Film Ip Man yang ke 3 ini menurut gue cukup seru dan asyik untuk diikuti. Jalan ceritanya tidak sulit untuk dimengerti. Pengambilan/Angle gambar dalam hal action juga tidak perl diragukan lagi , karena film laga mandarin memang terkenal akan hal ini.
Selain itu di awal film juga kita disuguhkan oleh scene yang cukup mengejutkan dan keren, yaitu appearance dari Bruce Lee (Kwok-Kwak Chan) yang tengah berlatih bersama Yip Man. Seperti yang kita ketahui, Bruce Lee merupakan murid dari Yip Man yang nama-nya melegenda hingga kini. Scene tentang Bruce Lee tersebut bisa dilihat disini
Tapi, menurut gue film ini tetep ada kekuranganya. Kesan vintage atau susanana China klasik kurang terasa di film ini. Film Mandarin masih harus banyak belajar tentang hal ini kepada film-film Hollywood. Selain itu Mike Tyson di film ini digunakan sebagai bait untuk memancing animo penonton. Kalau tidak percya, coba cek saja total berapa menit kemunnculan si leher beton di film ini :)
Dan bagi kalian yang berharap di film ketiga ini akan ada scene fighting yang lebih seru dibanding film pertama dan kedua, mungkin kalian bisa mengecilkan ekspetasi kalian tersebut. Kenapa? karena kisah di film ketiga ini lebih megutamakan sisi drama-nya. Jadi jangan kaget kalau di bioskop nantinya banyak yang bercucuran air mata.
Rate : 3,5/5 (IMO)
Thursday, December 31, 2015
Saturday, August 8, 2015
Comic 8 : Casino Kings Part 1
Sekuel pertama dari Comic 8 ini merupakan salah satu film yang gue tunggu di 2015 ini, kenapa? ya tentu karena film pertamanya yang sukses membuat masyarakat Indonesia tertawa puas membuat gue secara pribadi sangat penasaran bagaimana kira-kira sekuelnya ini akan dibuat. so here's the review!
Comic 8 : Casino Kings part 1 ini menceritakan tentang agen rahasia yang terdiri dari Ernest, Babe, Arie, Mongol, Bintang, Fico, Kemal, dan Ge yang sedang melakukan penyamaran sebagai comic atau stand up comedy-an untuk mencari tahu keberadaan dari penjahat kelas kakap yang dijuluki "The King".
Well overall film ini masih cukup bagus karena latar belakang yang keren, cast yang sangat baik, dan alur cerita yang menghibur. Selain itu, scene action yang ada di film ini juga cukup baik dan sanagt seru. Tapi sebagai penonton kadang saya bisa menebak mana yang asli dan mana editan, contoh seperti buaya yang masih kurang baik editanya.
Namun film ini tetap ada hal negatifnya. Menurut saya pribadi, film ini kurang to the point alias terlalu bertele-tele dengan menyempilkan berbagai humor yang tidak penting sehingga memboroskan durasi film. Contohnya adalah di scene warteg yang menurut gue enggak penting banget dan kalo dihilangin pun gak apa-apa. Seandainya film ini to the point, maka part 2 tidak dibutuhkan dan pasti penonton akan puas.
Masih di hal negatif, humor yang ditampilkan di film ini kesannya jayus dan lebay/berlebihan. (humor yang kurang lucu ini bisa kita temui di scene awal-awal film). Hal ini mungkin karena joke-joke yang ingin disampaikan kurang familiar untuk gue sehingga rasanya kurang ngena aja gitu.
Well, sebagai fans stand up comedy agak berat memebrikan kritik pedas begini. Tapi lebih baik memberikan kritik yang objektif begini right? dan sekali lagi gue ingin menyampaikan ini opini pribadi gue jadi kalo tidak setuju yowes :)
Rate : 2,5/5 (IMO)
Comic 8 : Casino Kings part 1 ini menceritakan tentang agen rahasia yang terdiri dari Ernest, Babe, Arie, Mongol, Bintang, Fico, Kemal, dan Ge yang sedang melakukan penyamaran sebagai comic atau stand up comedy-an untuk mencari tahu keberadaan dari penjahat kelas kakap yang dijuluki "The King".
Well overall film ini masih cukup bagus karena latar belakang yang keren, cast yang sangat baik, dan alur cerita yang menghibur. Selain itu, scene action yang ada di film ini juga cukup baik dan sanagt seru. Tapi sebagai penonton kadang saya bisa menebak mana yang asli dan mana editan, contoh seperti buaya yang masih kurang baik editanya.
Namun film ini tetap ada hal negatifnya. Menurut saya pribadi, film ini kurang to the point alias terlalu bertele-tele dengan menyempilkan berbagai humor yang tidak penting sehingga memboroskan durasi film. Contohnya adalah di scene warteg yang menurut gue enggak penting banget dan kalo dihilangin pun gak apa-apa. Seandainya film ini to the point, maka part 2 tidak dibutuhkan dan pasti penonton akan puas.
Masih di hal negatif, humor yang ditampilkan di film ini kesannya jayus dan lebay/berlebihan. (humor yang kurang lucu ini bisa kita temui di scene awal-awal film). Hal ini mungkin karena joke-joke yang ingin disampaikan kurang familiar untuk gue sehingga rasanya kurang ngena aja gitu.
Well, sebagai fans stand up comedy agak berat memebrikan kritik pedas begini. Tapi lebih baik memberikan kritik yang objektif begini right? dan sekali lagi gue ingin menyampaikan ini opini pribadi gue jadi kalo tidak setuju yowes :)
Rate : 2,5/5 (IMO)
Wednesday, February 11, 2015
Spidey Coming Home! Good News or Bad News?
Yup, 10 Februari 2015 Marvel melalui situs resminya mengumumkan bahwa kepemilikan Spiderman telah "pulang" kembali ke tangan pihak Marvel. Namun kepemilikan Spiderman ini tidak sepenuhnya menjadi milik Marvel melainkan dibagi 2 dengan Sony Pictures Entertaiment (SPE). Pengumuman lebih lengkap mengenai kepemilikan Spiderman bisa dilihat disini.
Yang menarik dibahas disini menurut gue tentu bukan masalah kepemilikannya, tapi apa yang akan terjadi selanjutnya? Well, bagi penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) "kepulangan" Spidey ini tentu saja menjadi hal yang sudah lama ditunggu. 2 film The Amazing Spiderman yang digarap Sony Pictures menjadi alasan utamanya. Yup, 2 film yang mengandalkan Andrew Garfield & Emma Stone tersebut menurut gue cukup mengecewakan dan masih kalah kualitasnya jika dibandingkan dengan Spiderman yang dibesut Sam Raimi dengan mengandalkan Tobey Maguire dan Kristen Dunst.
Oke kembali ke pertanyaan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah MCU mendapatkan Spidey kembali? Satu hal pasti yang sudah terjadi adalah pergeseran jadwal rilis film MCU lainnya. Ya, film solo Spidey dijadwalkan akan rilis 28 Juli 2017 (masih lama ya? bangetttt) dan menggeser jadwal rilis film Thor : Ragnarok menjadi 3 November 2017 mengambil alih jadwal Black Panther yang menjadi 6 Juli 2018 sehigga memundurkan jadwal rilis Captain Marvel menjadi 2 November 2018 dan jadwal Inhumans pun ikutan digeser menjadi 12 Juli 2019.
Lalu apa yang akan terjadi lagi selanjutnya? here the postive things, Spiderman will able to join The Avengers! hell yeah. Film The Avengers yang sudah berisi para pahlawan super yang keren dan kece akan ditambah kedatangan Spidey sudah pasti akan sangat booming dan menarik untuk disaksikan. Tapi para Spideyboy harus sabar, karena Spiderman tidak mungkin bergabung di The Avengers : Age of Ultron yang rilis Mei 2015 ini. Diprediksikan kemunculan Spidey paling cepat di MCU akan terjadi pada film Captain America : Civil War yang rilis pada 6 May 2016 itupun diprediksi hanya hadir sebagai cameo. Namun tidak tertutup kemungkinan Spidey akan hadir di The Avengers AoU tahun ini.
Namun kepulangan Spidey ini juga ada hal negatifnya. Yup, kita akan "dipaksa" melihat Peter Parker tergigit oleh laba-laba dan uncle Ben yang akan terbunuh untuk ketiga kalinya sejak millenium baru ini. Ya, kabarnya Spidey akan (kembali) di reboot kisahnya oleh Marvel alias akan mengisahkan kembali kehidupan si kepala jaring (Web Head) ini dari awal. Sebagai Spideyboy pasti cukup males ya untuk menonton reboot film ini untuk ketiga kalinya. Namun hal ini belum dikonfirmasi resmi oleh Marvel. So berharap saja film ini dilanjutkan dan tidak usah di reboot.
Good news or bad news? you decide
Yang menarik dibahas disini menurut gue tentu bukan masalah kepemilikannya, tapi apa yang akan terjadi selanjutnya? Well, bagi penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) "kepulangan" Spidey ini tentu saja menjadi hal yang sudah lama ditunggu. 2 film The Amazing Spiderman yang digarap Sony Pictures menjadi alasan utamanya. Yup, 2 film yang mengandalkan Andrew Garfield & Emma Stone tersebut menurut gue cukup mengecewakan dan masih kalah kualitasnya jika dibandingkan dengan Spiderman yang dibesut Sam Raimi dengan mengandalkan Tobey Maguire dan Kristen Dunst.
Oke kembali ke pertanyaan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah MCU mendapatkan Spidey kembali? Satu hal pasti yang sudah terjadi adalah pergeseran jadwal rilis film MCU lainnya. Ya, film solo Spidey dijadwalkan akan rilis 28 Juli 2017 (masih lama ya? bangetttt) dan menggeser jadwal rilis film Thor : Ragnarok menjadi 3 November 2017 mengambil alih jadwal Black Panther yang menjadi 6 Juli 2018 sehigga memundurkan jadwal rilis Captain Marvel menjadi 2 November 2018 dan jadwal Inhumans pun ikutan digeser menjadi 12 Juli 2019.
Lalu apa yang akan terjadi lagi selanjutnya? here the postive things, Spiderman will able to join The Avengers! hell yeah. Film The Avengers yang sudah berisi para pahlawan super yang keren dan kece akan ditambah kedatangan Spidey sudah pasti akan sangat booming dan menarik untuk disaksikan. Tapi para Spideyboy harus sabar, karena Spiderman tidak mungkin bergabung di The Avengers : Age of Ultron yang rilis Mei 2015 ini. Diprediksikan kemunculan Spidey paling cepat di MCU akan terjadi pada film Captain America : Civil War yang rilis pada 6 May 2016 itupun diprediksi hanya hadir sebagai cameo. Namun tidak tertutup kemungkinan Spidey akan hadir di The Avengers AoU tahun ini.
Namun kepulangan Spidey ini juga ada hal negatifnya. Yup, kita akan "dipaksa" melihat Peter Parker tergigit oleh laba-laba dan uncle Ben yang akan terbunuh untuk ketiga kalinya sejak millenium baru ini. Ya, kabarnya Spidey akan (kembali) di reboot kisahnya oleh Marvel alias akan mengisahkan kembali kehidupan si kepala jaring (Web Head) ini dari awal. Sebagai Spideyboy pasti cukup males ya untuk menonton reboot film ini untuk ketiga kalinya. Namun hal ini belum dikonfirmasi resmi oleh Marvel. So berharap saja film ini dilanjutkan dan tidak usah di reboot.
Good news or bad news? you decide
Saturday, January 31, 2015
Rurouni Kenshin Trilogy
Rurouni Kenshin merupakan film live action adaptasi dari serial anime yang booming di Indonesia pada tahun 2000-an dengan judul Samurai X. Gue sendiri pertama kali tahu kalo ini merupakan film adaptasi dari Samurai X melalui majalah Cinemags. Dan pertama kali membaca review tentang film ini, gue mulai penasaran karena dikatan di review bahwa film ini sangat mirip dengan anime-nya dari segala aspek. Namun sayangnya, gue membaca review film ini pada tahun 2014 dimana film ini sudah mencapai babak trilogy-nya alias udah memasuki seri terakhirnya! yup gw membaca review dari film Rurouni Kenshin : The legend Ends. So, gue merasa sangat bodoh mengapa? karena seri film pertama ini rilis pada tahun 2012 dengan judul Rurouni Kenshin. Yang gw sesali adalah how can I missed this movie? Yup pada 2012 gue gak ada tahu menahunya sama sekali tentang film ini (kesel sama diri sendiri).
Lalu balik ke 2014 dimana akhirnya setelah membaca review film tersebut gue merasa penasaran dan akhirnya memutuskan menonton film ini dari awal (bukan anime-nya lho yaa :p). Dan setelah seesai menonton ketiga seri film ini, I can't agree more with every review for this movie! Karena ketiga film ini sangat setia dengan cerita dari versi anime-nya. Baik dari segi karakter, cerita, jurus-jurus finnisher dan bahkan fighting scene-nya sangat mirip dengan versi anime-nya. Hal ini lah yang menurut gue membuat film ini begitu sukses dan disukai fans Samurai X. Berikut summary dari ketiga film tersebut :
Rurouni Kenshin (2012)
Mengisahkan tentang Himura Kenshin (Takeru Sato), seorang samurai yang pada perang Bakumatsu berperan sebagai Battousai atau sang pembantai karena di perang tersebut ia membunuh ratusan orang untuk menegakan pemerintahan Meiji. Namun setelah perang berakhir, Kenshin bersumpah untuk tidak membunuh lagi dan mengganti pedang samurainya dengan Sakabatou (jenis pedang samurai yang dipasang terbalik sehingga tidak bisa membunuh) dan memutuskan untuk mengembara Jepang. Dalam perjalanan mengembara, ia bertemu dengan Kaoru (Emi Takei) yang dojonya kerap diganggu oleh Takeda Enryu (Teruyuki Kagawa) dan anak buah Enryu, Jinei (Kouji Kikawa) sangat ingin membuat Kenshin melanggar sumpahnya dan kembali jadi Battousai dengan menculik Kaoru dan mengancam akan membunuhnya.
(+) seperti yang sudah gue katakan diatas, kemiripan karakter menjadi nilai plus ersendiri bagi film ini. Selain itu fighting scene dalam film ini juga menurut gue cukup mengesankan
(-) kurang menonjolkan sisi humoris seperti dalam komik, menurut gue film ini dibuat terlalu gloomy dan menekankan sisi suram dari Kenshin sehingga megajak audience untuk turut prihatin dengan kisah hidup Kenshin
Rate : 3,5/5 (IMO)
Rurouni Kenshin : Kyoto Inferno (2014)
Menceritakan tentang Kenshin yang telah hidup damai bersama Kaoru, Sanosuke (Munetaka Aoki), Megumi (Yuu Aoi), dan Yahiko (Kaito Ohyagi). Namun ketenangan Kenshin terusik setelah Makoto Shisio (Tatsuya Fujiwara) ingin menjatuhkan pemerintahan Meiji dang menguasai Jepang dengan melakukan serangan pertama ke kota Kyoto. Kenshin pun harus turun tangan untuk menyelamatkan Jepang dari Shisio.
(+) Fighting scene dalam film ini menurut gue sangat apik, apalagi pada saat bagian perang. mata kita akan dimanajakan dengan kobaran api dimana-mana disertai pertmpuran seru dengan samurai dan senapan.
(-) Menurut gue secara pribadi, jalan cerita di Kyoto Inferno ini terlalu bertele-tele sehingga ada bagian film yang menurut gue cukup membosankan.
Rate : 4/5 (IMO)
Rurouni Kenshin : The Legends Ends (2014)
Merupakan lanjutan film kedua diatas, mengisahkan tentang Kenshin yang kembali bertemu dengan gurunya yaitu Seijuro Hiko (Masaharu Fukuyama). Pertemuan dengan sang guru tersebut pun dimanfaatkan Kenshin untuk menyempurnakan jurus andalanya yaitu "Hitten Mitsurugi Ryu". Setelah mendengar Shisio akan menyerang Tokyo, Kenshin pun bekerja sama dengan pemerintahan Meiji untuk menghentikan Shisio. Mampukan Kenshin menghentikan Shisio?
(+) Epic final. Film ini bener-bener cocok sebagai penutup Trilogy film ini. Bagi yang tidak mengikuti anime-nya, cerita dalam film ini tidak terprediksi dan megejutkan. Fighting scene dalam dalam film ini kembali memukau gue.
(-) Hmm jujur agak binggung kekurangan film ini apa. dan setelah mencari-cari, menurut gue kekurangan film ini adalah durasinya yang terlalu lama (lagi) karena sutradara yang tidak to the point ke cerita.
Rate : 4/5 (IMO)
Lalu balik ke 2014 dimana akhirnya setelah membaca review film tersebut gue merasa penasaran dan akhirnya memutuskan menonton film ini dari awal (bukan anime-nya lho yaa :p). Dan setelah seesai menonton ketiga seri film ini, I can't agree more with every review for this movie! Karena ketiga film ini sangat setia dengan cerita dari versi anime-nya. Baik dari segi karakter, cerita, jurus-jurus finnisher dan bahkan fighting scene-nya sangat mirip dengan versi anime-nya. Hal ini lah yang menurut gue membuat film ini begitu sukses dan disukai fans Samurai X. Berikut summary dari ketiga film tersebut :
Rurouni Kenshin (2012)
Mengisahkan tentang Himura Kenshin (Takeru Sato), seorang samurai yang pada perang Bakumatsu berperan sebagai Battousai atau sang pembantai karena di perang tersebut ia membunuh ratusan orang untuk menegakan pemerintahan Meiji. Namun setelah perang berakhir, Kenshin bersumpah untuk tidak membunuh lagi dan mengganti pedang samurainya dengan Sakabatou (jenis pedang samurai yang dipasang terbalik sehingga tidak bisa membunuh) dan memutuskan untuk mengembara Jepang. Dalam perjalanan mengembara, ia bertemu dengan Kaoru (Emi Takei) yang dojonya kerap diganggu oleh Takeda Enryu (Teruyuki Kagawa) dan anak buah Enryu, Jinei (Kouji Kikawa) sangat ingin membuat Kenshin melanggar sumpahnya dan kembali jadi Battousai dengan menculik Kaoru dan mengancam akan membunuhnya.
(+) seperti yang sudah gue katakan diatas, kemiripan karakter menjadi nilai plus ersendiri bagi film ini. Selain itu fighting scene dalam film ini juga menurut gue cukup mengesankan
(-) kurang menonjolkan sisi humoris seperti dalam komik, menurut gue film ini dibuat terlalu gloomy dan menekankan sisi suram dari Kenshin sehingga megajak audience untuk turut prihatin dengan kisah hidup Kenshin
Rate : 3,5/5 (IMO)
Rurouni Kenshin : Kyoto Inferno (2014)
Menceritakan tentang Kenshin yang telah hidup damai bersama Kaoru, Sanosuke (Munetaka Aoki), Megumi (Yuu Aoi), dan Yahiko (Kaito Ohyagi). Namun ketenangan Kenshin terusik setelah Makoto Shisio (Tatsuya Fujiwara) ingin menjatuhkan pemerintahan Meiji dang menguasai Jepang dengan melakukan serangan pertama ke kota Kyoto. Kenshin pun harus turun tangan untuk menyelamatkan Jepang dari Shisio.
(+) Fighting scene dalam film ini menurut gue sangat apik, apalagi pada saat bagian perang. mata kita akan dimanajakan dengan kobaran api dimana-mana disertai pertmpuran seru dengan samurai dan senapan.
(-) Menurut gue secara pribadi, jalan cerita di Kyoto Inferno ini terlalu bertele-tele sehingga ada bagian film yang menurut gue cukup membosankan.
Rate : 4/5 (IMO)
Rurouni Kenshin : The Legends Ends (2014)
Merupakan lanjutan film kedua diatas, mengisahkan tentang Kenshin yang kembali bertemu dengan gurunya yaitu Seijuro Hiko (Masaharu Fukuyama). Pertemuan dengan sang guru tersebut pun dimanfaatkan Kenshin untuk menyempurnakan jurus andalanya yaitu "Hitten Mitsurugi Ryu". Setelah mendengar Shisio akan menyerang Tokyo, Kenshin pun bekerja sama dengan pemerintahan Meiji untuk menghentikan Shisio. Mampukan Kenshin menghentikan Shisio?
(+) Epic final. Film ini bener-bener cocok sebagai penutup Trilogy film ini. Bagi yang tidak mengikuti anime-nya, cerita dalam film ini tidak terprediksi dan megejutkan. Fighting scene dalam dalam film ini kembali memukau gue.
(-) Hmm jujur agak binggung kekurangan film ini apa. dan setelah mencari-cari, menurut gue kekurangan film ini adalah durasinya yang terlalu lama (lagi) karena sutradara yang tidak to the point ke cerita.
Rate : 4/5 (IMO)
Subscribe to:
Posts (Atom)